A. Definisi perencanaan (Planning)
Dalam Manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan.
Pengertian / Definisi Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses
penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.
Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena
dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan.
Rencana dapat berupa rencana informal
atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan
bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana
formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
B. Langkah-langkah dalam Penyusunan Perencanaan
Menurut departemen keuangan langkah
langkah perencanaan adalah sebagai berikut
1.
Rencana harus didokumentasikan
Dalam
dunia bisnis, Yusra Amin, Coach dan CEO iCOACH, (seperti dimuat dalam kompas female.com)
mengatakan bahwa business blue print harus ditulis secara jelas dan terarah.
2.
Pilih tim perumus
Dalam
sebuah diskusi, James Gwee mengatakan bahwa tidak perlu mengikutsertakan semua employees
dalam sebuah rapat. Jika terlalu banyak orang yang dilibatkan, maka kemungkinan
akan banyak menghabiskan waktu untuk membicarakan hal-hal yang kurang penting.
Barangkali ini disebabkan karena semua orang yang hadir ingin mengemukakan
pendapat dan ingin didengar. Lebih bahaya lagi jika hal ini mengakibatkan
terjadinya debat kusir.
Agar
proses perumusan rencana berjalan efektif dan membuahkan hasil yang maksimal,
perlu dibentuk tim khusus perumus rencana tersebut. Tidak semua pegawai perlu
terlibat dalam penyusunan, namun terbatas pada orang-orang yang dianggap “ahli”
dan memiliki peranan besar dalam pelaksanaan rencana tersebut. Sebaiknya tim
ini mewakili semua bagian/bidang yang ada di dalam organisasi. Mereka adalah
orang-orang yang banyak mengetahui situasi di dalam organisasi dan harapan user
terhadap organisasi serta peta persaingan. Pemilihan tim perumus rencana pada
orang-orang yang benar-benar capable akan membuat proses menjadi efektif dan
efisien.
3.
Hindarkan jurus copy-paste
Copy-paste
berarti mengambil rencana atau kegiatan tahun-tahun sebelumnya untuk digunakan kembali
pada tahun berikutnya. Tidak ingin bersusah payah memikirkan apa yang akan
dilakukan dan dicapai di masa datang, sebagian orang memilih mengcopy-paste kegiatan
yang sudah pernah dilaksanakan. Kemudian (mungkin) menambahkan sedikit kegiatan
lain serta menaikkan anggaran pada setiap kegiatan tersebut. Hasilnya tentu
saja tidak maksimal. Namun kadang-kadang ini menjadi jurus andalan untuk segera
mendapat rumusan rencana kerja baru, apalagi jika sudah deadline. Bahkan ini dapat
diperparah dengan terbukanya kesempatan melakukan revisi di tengah jalan nanti.
Untuk jangka pendek, cara ini terlihat berhasil, dimana sebuah rumusan rencana
kerja dapat tersaji dengan cepat dan mudah tanpa membutuhkan banyak biaya dan
tenaga. Namun untuk jangka panjang, copy-paste dapat membahayakan kehidupan
organisasi.
Apa
yang dibutuhkan organisasi saat ini tentu saja berbeda dari tahun lalu.
Demikian pula kebutuhan dan ekspektasi dari user/customer maupun stakeholder yang
berbeda dari waktu ke waktu. Ditambah lagi dengan hal-hal yang berkaitan dengan
faktor eksternal seperti persaingan dan ancaman lainnya. Di samping itu, revisi
yang dilakukan berkalikali juga akan menimbulkan kesan kurang profesionalnya
tim perumus. Oleh karena itu, rencana kerja hendaknya dirumuskan dengan serius
dan sungguh-sungguh berdasarkan pertimbangan yang komprehensif.
Sedangkan henry nasution mengungkapkan langkah langkah dalam
menyusun perencanaan adalah
- Proses pembuatan program
- Identifikasi program
- Langkah-langkah dalam penyusunan rencana program
- Penjadwalan rencana program
1. Proses Pembuatan Program
Dalam proses pembuatan program dapat kita kemukakan sebagai berikut :
Dalam proses pembuatan program dapat kita kemukakan sebagai berikut :
- Berdasarkan atas fakta yang objektif, rasional
dan pertimbangan-pertimbangan terhadap perkembangan kegiatan.
- Sasaran yang ingin dicapai harus jelas.
- 5W + H : What (Apa), Why (Kenapa), Who (Siapa),
Where (Dimana), When (Kapan) dan How (Bagaimana).
- Harus dipertimbangkan kebijaksanaan organisasi.
- Antara satu kegiatan dengan kegiatan yang saling
mengisi dan berkaitan.
- Tidak kaku dalam batas-batas tertentu sesuai
dengan perkembangan.
- Mudah dipahami dan penafsiran harus sama oleh
pelaksana kegiatan.
2. Identifikasi Program
Dari sekian banyak bidang atau seksi dalam perencanaan program harus diidentifikasi menurut:
Dari sekian banyak bidang atau seksi dalam perencanaan program harus diidentifikasi menurut:
- Bidang kegiatan
- Jenis kegiatan
- Sub.jenis kegiatan
- Bentuk kegiatan
Berdasarkan
Misi Universitas akan diambil salah satu bagian yaitu kegiatan dalam bentuk
pendidikan dan penalaran.
Misalnya:
Bidang kegiatan : Pendidikan dan Penalaran
Jenis kegiatan : - Pendidikan
Bentuk kegiatan : - Diklat, dll
Jenis kegiatan : - Penalaran
Bentuk kegiatan : - Seminar, Lokakarya, dll
3. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Rencana Program
Dalam merencanakan suatu rencana program beberapa langkah yang harus kita perhatikan, yaitu :
Dalam merencanakan suatu rencana program beberapa langkah yang harus kita perhatikan, yaitu :
- Sasaran yang ingin dicapai harus diketahui dan
ditetapkan.
- Kumpulkan data atau informasi yang diperlukan.
- Analisa data dan informasi terhadap sasaran atau
permasalahan yang terjadi.
- Identifikasi faktor-faktor apa saja yang akan
menjadi penghambat dan penunjang.
- Buat alternatif rencana program, dari
masing-masing alternatif tersebut tetapkan yang terbaik.
- Rencana program harus terperinci, yaitu terdiri
dari waktu, pendanaan, pelaksanaan dan lain-lain.
4. Penjadwalan Rencana Program
Penjadwalan program merupakan aspek penting dari suatu perencanaan program, karena dalam suatu penjadwalan tersebut lebih memfokuskan kepada identifikasi terhadap sesuatu yang harus atau ingin dilakukan, kapan untuk dimulai dan kapan harus selesai. Penjadwalan ini sangat membantu dalam hal pelaksanaan, monitoring kegiatan, dan evaluasi suatu program.
Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal harus kita pedomani :
Penjadwalan program merupakan aspek penting dari suatu perencanaan program, karena dalam suatu penjadwalan tersebut lebih memfokuskan kepada identifikasi terhadap sesuatu yang harus atau ingin dilakukan, kapan untuk dimulai dan kapan harus selesai. Penjadwalan ini sangat membantu dalam hal pelaksanaan, monitoring kegiatan, dan evaluasi suatu program.
Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal harus kita pedomani :
- Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.
- Prioritaskan program.
- Tentukan kegiatan yang telah dirinci.
- Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.
- Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran
- Evaluasi jadwal yang telah disusun.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar