Senin, 28 Oktober 2013

Pengorganisasian Struktur Manajemen (bagian 2)

A. Manfaat Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

Struktur Fungsional:
Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.

Struktur Divisional:
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan


Manfaat Struktur Fungsional :

l  Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
l  Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
l  Kemajuan karier dalam departemen fungsional
l  Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
l  Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
l  Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas

Manfaat Struktur Divisional :
l  Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
l  Memperhatikan kebutuhan konsumen
l  Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
l  Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
l  Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
l  Pengembangan keterampilan manajemen umum


B. Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

Kerugian Struktur Fungsional :
Ø  Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
Ø  Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
Ø  Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
Ø  Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
Ø  Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
Ø  Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan

Kerugian Struktur Divisional:
Ø  Duplikasi sumberdaya lintas divisi
Ø  Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
Ø  Koordinasi yang buruk lintas divisi
Ø  Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
Ø  Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan

Sumber:

http://repository.binus.ac.id/content/A0172/A017299334.ppt


Sistem Informasi Berbasis Komputer


Contoh perusahaan:
1. CV Makmur
2. CV Mulya Jaya

Berikut akan saya jelaskan mengenai data perusahaan tersebut:

1. CV Makmur
CV makmur ini berdiri dari tahun 2002. Cv ini adalah cv yang mendistribusikan keramik, cv ini bergerak di bidang penjualan, CV ini beranggotakan 25 orang dengan rincian sebagai berikut:
- Direktur                            = 1 orang
- Pembukuan Keuangan      = 1 orang
- Purchasing                        = 1 orang
- Manajer                            = 1 orang
- Keuangan                         = 1 orang
- Marketing                         = 8 orang
- PHL                                 = 3 orang
- Supir                                 = 4 Orang
- Kepala Gudang                 = 1 Orang
- Orang Gudang                  = 3 Orang

Kelebihan:
- Kelebihan cv makmur ini adalah dia menjual barang barang/produk yang tidak dijual di cv lain sebagai kompetitornya seperti: granit impor, dsb
- Lebih lengkap stock barangnya
- Harga yang ditawarkan jauh lebih murah
- Pemesanan dilakukan dalam jumlah besar sehingga barang ready stock

Kekurangan:
- Sistem manajemen perusahaan yang tidak terkontrol dengan baik sehingga banyak human error yang bekerja diluar job desk nya
- CV ini masih dibawahi oleh suatu PT KEMENANGAN JAYA, jadi cv ini menumpang pajak sehingga belum terdaftar sebagai wajib pajak

2. CV Mulya Jaya
CV Mulya jaya ini berdiri dari tahun 2002. Cv ini adalah cv yang mendistribusikan keramik, cv ini bergerak di bidang penjualan, CV ini beranggotakan 24 orang dengan rincian sebagai berikut:
- Direktur                             = 1 orang
- Manajer                            = 2 orang
- Pembukuan Keuangan       = 1 orang
- Supervisor                        = 2 Orang
- Keuangan                         = 1 orang
- Marketing                         = 7 orang
- PHL                                 = 4 orang
- Kepala Gudang                = 1 Orang
- Staff Gudang                    = 5 Orang

Kelebihan:
- Time management dari para pekerja yang baik sehingga perusahaan tidak kesulitan dalam urusan marketing
- Tampilan toko yang cukup menarik
- Harga yang ditawarkan bersaing

Kekurangan:
- Banyak display barang yang indent atau harus menunggu karena cv ini tidak memesan barang dalam jumlah besar.
- Proses indent bisa memakan waktu lama, sampai 3 bulan.
- CV ini juga belum terdaftar sebagai wajib pajak karena cv ini masih menumpang dengan PT ASIA TILE.

Kesimpulan:

Masing masing perusahaan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, kedua perusahaan juga memakai sistem informasi yang sama yaitu Sistem informasi Manajemen (SIM) dimana SIM kedua perusahaan ini merupakan organisasi yang terhubung satu sama lain seperti hubungannya ke PT yang bersangkutan dan ke suplier penyedia barang tersebut.

Di SIM juga menjelaskan tentang “menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.”  Kedua perusahaan ini juga terkait dalam hal itu dimana ada rekap laporan rekap setiap bulan dan tutup buku setiap tahun dan laporan lain yang mungkin akan dipakai sebagai pembukuan perusahaan tersebut.


Menurut saya dibanding CV dari Mulya jaya, CV Makmur lebih unggul dalam penyuplai barang dikarenakan stock yang ready tersedia dalam jumlah besar sehingga harganya pun jauh lebih murah dibanding kompetitornya, dibandingkan CV Mulya jaya yang sebagian besar menyetok barang sesuai display ketika ada order ditambah lagi waktu pengiriman barang yang begitu lama, hal tersebut penting diperhatikan karena setiap konsumen yang akan membeli suatu produk di suatu perusahaan akan menimbang kualitas, mutu dan tentunya harga dari setiap barang atau produk yang mereka beli.

Kamis, 17 Oktober 2013

Pengorganisasian Struktur Manajemen


A. Definisi Pengorganisasian (Organizing)

Beberapa pengertian pengorganisasian dan organisasi:

1. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan 

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan,pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktifitas-aktifitas tersebut.


2. Drs. M. Manullang 

Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan di lakukan. Pembatasan tugas – tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. Secara singkat organisasi adalah suatu kegiatan diferensiasi tugas-tugas.

3. Drs. Soekarno K.

 
Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian kerja.


Organizing berasal dari organize yang berartimenciftakan struktur dengan bagian-bagian yangdiintegrasikan sedemikian rupa, sehinggahubunganya satu sama lain terikat oleh hubunganterhadap keseluruhanya.Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola,skema bagan yang menunjukkan garis-garis perintah,kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yangada, dan lain sebagainya.Organisasi hanya merupakan alat dan wadahtempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannyauntuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kesimpulan definisi di atas adalah bahwa pengorganisasian (organizing) adalh fungsi manajemen, sifatnya dinamis dan merupakan proses untuk memeperoleh organisasi (organization) yang menjadi alat dan wadah manajer melakukan aktifitas-aktifitasnya dalam mencapai tujuan.



B. Definisi Struktur Pengorganisasian

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Robbins (2003) memberikan definisi atau pengertian struktur organisasi sebagai pola hubungan diantara posisi-posisi dalam organisasi dan anggota-anggota dalam organisasi.

Mullins (1993) memberikan definisi atau pengertian struktur organisasi sebagai pekerjaan dan tanggung jawab, aturan kerjadan hubungan serta jalur komunikasi. Mullin (1993) mengatakan bahwa pembentukkan struktur organisasi dappat membagi pekerjaan di antara anggota-anggota organisasi dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan sehingga semua anggota organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan.

Wagner III dan Hollenbeck (1995) memberikan definisi dan pengertian struktur organisasi sebagai jaringan yang relatif stabil dari hubungan antara personel dan tugas yang membentuk sebuah organisasi

C.Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen

Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemendalam setiap organisasi.

Fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,yang sama pula pentingnya dengan fungsi perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber(resources) baik berupa manusia maupun yang nonmanusia harus diatur dan paduakan sedemikian rupa untuk berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya. Pemahaman tentang pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen,akan memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan selesai,tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam organisasi tersebut,agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

  
A. Pengorganisasian Fungsi

Organisasi dirumuskan sebagai pembagiaan pekerjaan diantara orang-orang yang usahannya dikoordinasikan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus Sebagai dinamika dari pembagian kerja maka organisasi merupakan proses dari adanya kegiatan berbagai orang sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing yang bekerja bersama-sama untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi sebagai proses dilandasi oleh suatu keetaatan bahwa pembagian pekerjaan dilaksanakan dan harus di laksanakaan sedamikian rupa sehingga mampu merangsang kerelaan bekerja sama. Di dalam proses organisasi mengalami pertumbuhan,pengembangan, perbaikan,atau penyempurnaan agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan warga anggotanya dan kebutuhan masyarakat sekelilingnya. Organisasi sebagai sistem di samping dipengaruhi oleh segi intern sendiri juga dipengruhi oleh lingkupan di luarnya.Dengan demikian,adanya pertumbuhan,pengembangan,perbaikan,ataua penyempurnaan pada hakiaktnya organisasi sebagai hasil dari proses yang ber;angsung terus-menerus.Organisasi sejalan dengan tujuan yang hendak di capai akna bergerak dinamis.Mengendalikan organisai merupakan tugas bagi manajer tingkat puncak.tindakan mengorganisasi merupakan kegiatan utama bagi manajer puncak dan sebagian tugas itu dapat didelegasikan kepada manjer dibawahnya.


B. Organizing

Fungsi manajemen yang terpenting yang kedua ialah pengorganisasian atau organizting.Fungsi tersebut dijalankan oleh semua manajer pada semua tingkatan. Pengorganisaian mengantar semua sumber dasar(manusia dan nonmanusia)kedalam suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga orang-orang yang bekerjaan dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Pengorganisasian mempersatupadukan orang-orang di dalam kerja yang satu dengan kerja yang lian-lain untuk saling berhubungan. Seorang manajer yang ingin bertindak berhasil guna,seharusnya telah menguasai :

1. Tindakan apa saja yang harus dilakukan
2. Siapa-siapa yang harus membantunya
3. Kepada atasan yang mana ia harus membuat dan menyampaikan laporannya
4. Siapa saja bawahan yang harus lapor kepadanya
5. Pengetahuan tentang organisasi dari seluruh kelompok yang bekerja sama dan tempatnya dalam organisasi tersebut,serta
6. Saluran-saluran komunikasi resmi yang dipergunakan untuk melancarkan kegiatan organisasi

Pihak karyawan (bawahan) juga perlu mengetahui
1. Jenis pekerjaan yang dipadukan
2. Batas-batas jelas antara pekerjanya denagn pekerja lainnya
3. Hubungan pekerjaannya dengan pekerjaan teman-teman sekelompoknya ,dan
4. Anggota kelompok kerja terdekat yang terjalin kesinambunagn tugasnya

Jadi secara keseluruhan,pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manjemen amatlah penting karena tanpa ada langkah ini,tidaklah terwujud,seperti orgnanisasi,uraian tugas wewenang dan tanggung jawab,uraian kaitan tugas atau pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.Sementara itu,sumber-sumber dasar (manusia dan nonmanusia) tidak dapat digerakan untuk mencapai tujuan sebagaimana telah diterapkan atau melalui perencanaan.


Perencanaan Penetapan Manajemen (Bagian 2)

A. Manfaat Perencanaan

Berikut ini adalah 20 manfaat yang saya temukan dari manfaat perencaan diantaranya adalah:
1.      Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan   dengan efektif dan efisien.
2.      Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3.      Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
4.      Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
5.      Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
6.      Menghindari kesalahan atau risiko.
7.      Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
8.      Memungkinkan koordinasi.
9.      Metode yang digunakan bisa lebih baik.
10.  Bisa berhemat atau ekonomis dana.
11.  Bisa menghemat tenaga manajemen.
12.  Sebagai dasar untuk pengendalian.
13.   Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
14.  Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
15.  Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
16.  Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
17.   Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.
18.   Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
19.  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
20.  Menghemat waktu, usaha, dan dana

B. Jenis Perencanaan dalam Organisasi

1. Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
§  Perencanaan yang menyangkut penentuan tujuan dan kebijakan umum yang berjangka panjang berdasarkan analisis internal dan eksternal
§  Disebut juga Corporate Plan
§  Doing the Right Things (menurut Cunningham)

2. Perencanaan Operasional (Operational Plan)
§  Perencanaan yang menyangkut penentuan target dan sasaran yang meliputi rencana kerja dan anggaran
§  Disebut juga Rencana Kerja dan Anggaran
§  Doing Things Right (menurut Cunningham)

3. Perencanaan Spesifik (Specific Plan)
Perencanaan yang telah ditentukan secara jelas baik sasaran, jadual, prosedur kegiatan, dan alokasi anggaran

4. Perencanaan Pengarahan (Directional Planning)
Perencanaan yang hanya memberikan kebijakan umum dan tidak menentukan sasaran, program atau anggaran secara khusus.


Sumber:

Perencanaan Penetapan Manajemen (Bagian 1)

A. Definisi perencanaan (Planning)

Dalam Manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

Pengertian / Definisi Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.

Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. 

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

B. Langkah-langkah dalam Penyusunan Perencanaan

Menurut departemen keuangan langkah langkah perencanaan adalah sebagai berikut
1. Rencana harus didokumentasikan
Dalam dunia bisnis, Yusra Amin, Coach dan CEO iCOACH, (seperti dimuat dalam kompas female.com) mengatakan bahwa business blue print harus ditulis secara jelas dan terarah.

2. Pilih tim perumus

Dalam sebuah diskusi, James Gwee mengatakan bahwa tidak perlu mengikutsertakan semua employees dalam sebuah rapat. Jika terlalu banyak orang yang dilibatkan, maka kemungkinan akan banyak menghabiskan waktu untuk membicarakan hal-hal yang kurang penting. Barangkali ini disebabkan karena semua orang yang hadir ingin mengemukakan pendapat dan ingin didengar. Lebih bahaya lagi jika hal ini mengakibatkan terjadinya debat kusir.

Agar proses perumusan rencana berjalan efektif dan membuahkan hasil yang maksimal, perlu dibentuk tim khusus perumus rencana tersebut. Tidak semua pegawai perlu terlibat dalam penyusunan, namun terbatas pada orang-orang yang dianggap “ahli” dan memiliki peranan besar dalam pelaksanaan rencana tersebut. Sebaiknya tim ini mewakili semua bagian/bidang yang ada di dalam organisasi. Mereka adalah orang-orang yang banyak mengetahui situasi di dalam organisasi dan harapan user terhadap organisasi serta peta persaingan. Pemilihan tim perumus rencana pada orang-orang yang benar-benar capable akan membuat proses menjadi efektif dan efisien.

3. Hindarkan jurus copy-paste

Copy-paste berarti mengambil rencana atau kegiatan tahun-tahun sebelumnya untuk digunakan kembali pada tahun berikutnya. Tidak ingin bersusah payah memikirkan apa yang akan dilakukan dan dicapai di masa datang, sebagian orang memilih mengcopy-paste kegiatan yang sudah pernah dilaksanakan. Kemudian (mungkin) menambahkan sedikit kegiatan lain serta menaikkan anggaran pada setiap kegiatan tersebut. Hasilnya tentu saja tidak maksimal. Namun kadang-kadang ini menjadi jurus andalan untuk segera mendapat rumusan rencana kerja baru, apalagi jika sudah deadline. Bahkan ini dapat diperparah dengan terbukanya kesempatan melakukan revisi di tengah jalan nanti. Untuk jangka pendek, cara ini terlihat berhasil, dimana sebuah rumusan rencana kerja dapat tersaji dengan cepat dan mudah tanpa membutuhkan banyak biaya dan tenaga. Namun untuk jangka panjang, copy-paste dapat membahayakan kehidupan organisasi.

Apa yang dibutuhkan organisasi saat ini tentu saja berbeda dari tahun lalu. Demikian pula kebutuhan dan ekspektasi dari user/customer maupun stakeholder yang berbeda dari waktu ke waktu. Ditambah lagi dengan hal-hal yang berkaitan dengan faktor eksternal seperti persaingan dan ancaman lainnya. Di samping itu, revisi yang dilakukan berkalikali juga akan menimbulkan kesan kurang profesionalnya tim perumus. Oleh karena itu, rencana kerja hendaknya dirumuskan dengan serius dan sungguh-sungguh berdasarkan pertimbangan yang komprehensif.

Sedangkan henry nasution mengungkapkan langkah langkah dalam menyusun perencanaan adalah
  1. Proses pembuatan program
  2. Identifikasi program
  3. Langkah-langkah dalam penyusunan rencana program
  4. Penjadwalan rencana program
1. Proses Pembuatan Program

Dalam proses pembuatan program dapat kita kemukakan sebagai berikut :


  1. Berdasarkan atas fakta yang objektif, rasional dan pertimbangan-pertimbangan terhadap perkembangan kegiatan.
  2. Sasaran yang ingin dicapai harus jelas.
  3. 5W + H : What (Apa), Why (Kenapa), Who (Siapa), Where (Dimana), When (Kapan) dan How (Bagaimana).
  4. Harus dipertimbangkan kebijaksanaan organisasi.
  5. Antara satu kegiatan dengan kegiatan yang saling mengisi dan berkaitan.
  6. Tidak kaku dalam batas-batas tertentu sesuai dengan perkembangan.
  7. Mudah dipahami dan penafsiran harus sama oleh pelaksana kegiatan.
2. Identifikasi Program

Dari sekian banyak bidang atau seksi dalam perencanaan program harus diidentifikasi menurut:
  1. Bidang kegiatan
  2. Jenis kegiatan
  3. Sub.jenis kegiatan
  4. Bentuk kegiatan
Berdasarkan Misi Universitas akan diambil salah satu bagian yaitu kegiatan dalam bentuk pendidikan dan penalaran.

Misalnya:
Bidang kegiatan : Pendidikan dan Penalaran
Jenis kegiatan : - Pendidikan
Bentuk kegiatan : - Diklat, dll

Jenis kegiatan : - Penalaran
Bentuk kegiatan : - Seminar, Lokakarya, dll

3. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Rencana Program

Dalam merencanakan suatu rencana program beberapa langkah yang harus kita perhatikan, yaitu :
  1. Sasaran yang ingin dicapai harus diketahui dan ditetapkan.
  2. Kumpulkan data atau informasi yang diperlukan.
  3. Analisa data dan informasi terhadap sasaran atau permasalahan yang terjadi.
  4. Identifikasi faktor-faktor apa saja yang akan menjadi penghambat dan penunjang.
  5. Buat alternatif rencana program, dari masing-masing alternatif tersebut tetapkan yang terbaik.
  6. Rencana program harus terperinci, yaitu terdiri dari waktu, pendanaan, pelaksanaan dan lain-lain.
4. Penjadwalan Rencana Program

Penjadwalan program merupakan aspek penting dari suatu perencanaan program, karena dalam suatu penjadwalan tersebut lebih memfokuskan kepada identifikasi terhadap sesuatu yang harus atau ingin dilakukan, kapan untuk dimulai dan kapan harus selesai. Penjadwalan ini sangat membantu dalam hal pelaksanaan, monitoring kegiatan, dan evaluasi suatu program.

Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal harus kita pedomani :
  1. Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.
  2. Prioritaskan program.
  3. Tentukan kegiatan yang telah dirinci.
  4. Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.
  5. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran
  6. Evaluasi jadwal yang telah disusun.

Pengantar Psikologi Manajemen

A. Apa Itu Manajemen?

Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.

Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

Jadi manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dengan memanfaatkan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan.


B. Apa Itu Kepemimpinan?

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

sumber: