Rabu, 08 Januari 2014

Hubungan Psikologi dengan Sistem Informasi



Sebelum menyebutkan hubungan dari psikologi dengan sistem informasi terlebih dahulu kita lihat pengertian dari psikologi dan Sistem Informasi dibawah ini:

Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.


Sistem Informasi (SI)  adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen, Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.

Jadi hubungan antara psikologi dengan sistem informasi adalah: psikologi dengan sistem informasi erat kaitannya dengan sistem informasi Sumber Daya Manusia. Sistem informasi Sumber Daya Manusia merupakan sebuah bentuk interseksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen, sedangkan psikologi adalah tingkah laku manusia/SDM nya. Oleh karena itu, Sistem informasi harus didukung operasi dari semua SDM. karena untuk menyeimbangkan antara SI dan SDM (psikologi). Salah satu dari jenis SDM yang berkorelasi dengan Sistem Informasi diantaranya ialah: adanya penemuan, adanya suatu yang merujuk pada interaksi seseorang, operasi dari suatu alat teknologi yang berkembang dan sebagainya.


Sumber:


Minggu, 24 November 2013

Sistem Pakar Serta Contoh Kasusnya

Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

Contoh Kasus
Pada anda yang bermobilitas dari depok menuju arah pasar minggu lewat jalur depan universitas pancasila setiap jam jam tertentu (3-5 sore) pasti anda akan mendapatkan macet disekitaran stasiun lenteng agung apalagi pada waktu hari hari libur( sabtu – minggu) akan semakin parah terlihat antrian kendaraannya.
Sumber kemacetan yang paling utama adalah banyaknya orang-orang yang menyebrang jalan, lalu angkot yang berhenti menunggu penumpang, serta beberapa motor berani melawan arah padahal kondisi jalan sedang macet.
Saya pernah mencoba lewat sana dengan menggunakan sepeda motor dan saya mencoba membandingkan pada saat lancar, ternyata lumayan jauh perbedaan waktunya, sekitar 15-25 menit lebih lama dari perbandingan lancar. Maka dari itu saya mempunyai beberapa solusi (sistem pakar) yang bisa diambil dari masalah tersebut diantaranya:

- Buat jembatan penyebrangan di depan stasiun
- Kerahkan para polisi untuk mengamankan kondisi sekitar dari hal-hal yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
- lakukan ( bila perlu) pelebaran jalan dalam jangka waktu lama
- bila jembatan kurang efektif, bisa menetapkan/memasang rambu-rambu lalu lintas
- buat jalur angkot sendiri (seperti kondisi terminal depok yang dipisahkan dengan trotoar bergaris)

- Buat peraturan daerah/tersendiri tentang peraturan-peraturan yang bisa ditetapkan yang menimbulkan efek jera.

Sumber:

Kamis, 07 November 2013

Komunikasi Dalam Manajemen (Bagian 2)

A. Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif
Berkomunikasi dengan orang lain baik secara tatap muka langsung maupun dalam kelompok, dengan menggunakan berbagai media, yang disebut komunikasi interpersonal.
a. Definisi berdasarkan komponen (componential)
Definisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya dalam hal ini, peyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
b. Definisi berdasarkan hubungan diadik (dyadic)
Komunikasi antar pribadi (interpersonal comunication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap para pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi antar pribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara spontan.
c. Definisi berdasarkan pengembangan (developmental)
Komunikasi antar pribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak pribadio atau interpersonal. Pada suatu ekstrim menjadi komunikasi pribadi atau intim pada ekstrim yang lain. Perkembangan ini mengisyaratkan atau mendefinisikan pengembangan komunikasi antar pribadi.

B. Model Pengolahan Informasi
Model-model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model Pengolahan informasi berorientasi pada :
a.       Proses Kognitif
b.      Pemahaman Dunia
c.       Pemecahan Masalah
d.      Berpikir Induktif

C. Model Interaktif Manajemen
Prinsif Model Interaktif manajemen:
  Keseluruhan proses manajemen dibangun berdasarkan hubungan ikatan kepercayaan yang membutuhkan keterbukaan dan kejujuran baik dari pihak manajer maupun pekerja. Bawahan menurut /melakukan pekerjaannya, bukan karena mereka dibuat seperti itu, tetapi karena mereka merasa mengerti oleh manajer dan memahami masalahnya. Pekerja bekerja keras untuk membuat keputusan yang benar. Mereka merasa tidak suka dimanipulasi, dikontrol, atau dibujuk untuk membuat keputusan bahkan jika keputusan itu yang akhirnya mereka buat. Jangan memecahkan masalah bawahan. Mereka akan merasa tidak menyukai solusi tersebut, dan jika anda sebagai manajer memperkenalkan solusinya, mereka akan tidak menyukai anda. Tunjukan masalahnya; jangan pecahkan. Biarkan bawahan memecahkan masalah-masalah mereka dengan bantuan anda.

Perbedaan antara manajemen teknis dan interaktif
Teknis
Interaktif
Orientasi pada perusahaan
Orientasi pada pegawai
Memerintah
Menjelaskan dan Mendengarkan
Memaksakan kepatuhan
Mengembangkan komitmen
Orientasi tugas/pekerjaan
Orientasi Manusia
Tidak fleksibel
Adaptable (fleksibel)
Tidak mengindahkan kebutuhan
Memuaskan kebutuhan
Menciptakan ketakutan dan ketegangan
Menimbulkan kepercayaan dan pengertian

Sumber:
Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia .Jakarta; Profesional book, edisi 5, Hal. 231